Manusia dan Kegelisahan

07.11 0 Comments


TUGAS ILMU BUDAYA DASAR
1KA32/ S1- SISTEM INFORMASI KALIMALANG






KELOMPOK 9
MANUSIA DAN KEGELISAHAN

ANDRIAN BONE PRASETYO ( 10113954 )
DEA JULIANITA                       ( 12113066 )                                       
LINGGA BASKARA                 ( 14113998 )
M.LAZUARDI                             ( 15113145 )


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah s.w.t yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Manusia dan Kegelisahan”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Bapak Aria Kusumadianto selaku dosen Ilmu Budaya Dasar.
  2. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Mohon maaf apabila ada kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan makalah.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, maupun kepada pembaca. Terimakasih.


Bekasi, 29Maret 2014


Penyusun




                                                            


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
LATAR BELAKANG....................................................................................................iii
MANUSIA DAN KEGELISAHAN...............................................................................1    
            A.    Pengertian Kegelisahan.......................................................................................1
            B.     Sebab-sebab Orang Gelisah................................................................................2
            C.    Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan................................................................3
            D.    Keterasingan........................................................................................................4
            E.     Kesepian...............................................................................................................5
            F.     Ketidakpastian......................................................................................................6
           G.    Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian............................................................7 
 MIND MAP......................................................................................................................8
STUDI PUSTAKA..............................................................................................................9





                                                                



LATAR BELAKANG
Manusia dalam hidupnya tak lepas dari permasalahan. Manusia dalam hidupnya pasti pernah mengalami kegelisahan. Gelisah tergolong penyakit batin, penyakit ini dapat menyerangsiapa saja, dari golongan apa, dan bangsa apapun. Bila dibandingkan dengan rasa takut, daerah operasinya lebih luas. Sebab orang yang pemberani, tak mungkin diserang oleh rasa takut. Atau orang yang mempunyai obat penangkal takut juga tidak akan dijamahnya. Umpama orang yang pernah mengerjakan perbuatan salah sudah pasti tidak akan takut untuk dituntut. Begitu pula seorang yang kaya, pasti tidak akan takut kelaparan, dan sebagainya. Tetapi walaupun benar, kaya, pandai, jujur, dan sebagainya pasti akan dilanda perasaan gelisah.
Kegelisahan merupakan rasa kekhawatiran yang ada dalam diri manusia, rasa ini disebabkan karena kurang tentramnya jiwa seseorang tersebut, atau rasa tidak tenang (tidak sabar) yang menyebabkan rasa gelisah ini mincul. Pada hakekatnya sebab-sebab orang gelisah disebabkan karena rasa takut pada hak-haknya. Namun terlepas dari itu usaha untuk mengatasi kegelisan sangatlah perlu. Yaitu dengan dimulai dari diri kita sendiri, dengan bersikap tenang dan tidak terbawa pengaruh emosi dalam jiwa kita. Karena jiwa kita sendirilah yang dapat kita kontrol untuk terlepas dari rasa kegelisahan.
Kegelisahan yang sering terjadi pada manusia adalah disaat seseorang pernah melakukan sebuah perbuatan buruk. Hal ini lah yang membuat seseorang mengalami kegelisahan. Hatinya tidak tenang, dia merasa cemas. Karena terlalu memikirkan perbuatan buruk yang sudah dilakukannya. Akhirnya orang tersebut terlihat murung, menyendiri dan merasa kesepian dan terasing. Oleh karena itu, kami kelompok 9 membuat makalah Ilmu Budaya Dasar tentang “Manusia dan Kegelisahan”.


                                                                

                                                                  
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
PENGERTIAN KEGELISAHAAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

    Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan,mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala memandang jauh kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya, duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicaran dan lain-lain.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan. Kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkait juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

                                                                         

SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH

Sigmon Freud seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik dan kecemasan moril. Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal- hal yang material.

Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya
Jika kesulitan ekonomi dijadikan alasan sebagai penyebab utama, tentu masih banyak saudara kita yang lebih parah ekonominya dari kita. Tapi sebagian mereka masih bisa tersenyum, dan nyenyak tidur hanya dengan beralaskan tikar di bawah jembatan dan di pinggir jalan. Mengapa kita harus gelisah?
Jika kekhawatiran hilangnya harta, jabatan atau popularitas menjadi penyebab kegeliasahan. Bukankah semua ini memang tidak kekal, semuanya bersifat sementara. Padahal masih lebih banyak saudara- saudara kita yang hidup serba pas-pasan, tidak punya jabatan, apalagi popularitas. Justru mereka sering dihina. Tapi anehnya, sebagian mereka masih bisa tersenyum dan nyenyak tidur di dalam rumah kontrakan yang sempit dan pengap.
Jika pasangan hidup ideal yang menjadi penghalang kebahagiaan rumah tangga, tentu kita saksikan banyak saudara-saudara kita tanpa pasangan yang “ideal”, tapi mereka bisa menikmati kebahagiaan dalam rumah tangga. Mengapa kita harus gelisah hanya karena belum mendapatkan pasangan yang “ideal” dalam pikiran dan khayalan kita. Bukankah Rasulullah saw telah memberi tuntunan dalam mencari pasangan, sekaligus kreterianya, cara memperolehnya, cara dan cara … lainnya.
Kehilangan pasangan sering menjadi sebab kegelisahan bahkan banyak menimpa kehidupan manusia, terutama kalangan istri. Semakin banyak rizki dan harta yang diraihnya semakin besar kegelisan yang akan menimpanya. Mengapa? Memang tidak sedikit terjadi melimpahnya harta membuka peluang yang luas hilangnya kesetiaan pasangan suami-isteri.
Mungkin fenomena ini yang sering mendatangkan kegelisahan. Bahkan tidak jarang sebagian isteri tak sanggup memejamkan matanya di larut malam karena sang suami belum pulang. Pikirannya terbang melayang ke alam yang negatif penuh curiga. Mengapa ini terjadi? Padahal sebelumnya mengharapkan datangnya limpahan harta. Setelah harta melimpah justru kegelisahan pun juga atang.
Pada dasarnya semua manusia mendambakan kebahagiaan, dan tidak menginginkan kegelisahan. Kebahagiaan itu satu, dan kegelisahan juga satu. Bisa diraih oleh setiap manusia yang kaya atau yang miskin, yang punya jabatan atau yang jelata, yang ternama atau yang tak dikenal, berpasangan atau yang belum, yang sehat atau sedang sakit, yang berkarier atau yang belum. Sebaliknya kegelisahan juga bisa datang pada setiap manusia dari semua lapisan dan tingkatan.

A) Kecemasan tentang kenyataan ( objektif )
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya.
B) Kecemasan Neoritis
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan.
C) Kecemasan moril
kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta. Rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan putus asa.
Penyebab kegelisahan :
Sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
Apabila kita kaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam
Contoh :
Bila ada suatu tanda bahaya (bahaya banjir, gunung meletus, atau perampokan) orang tentu akan gelisah. Hal ini disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan mungkin hak nama baik.
  
                                                                     
   
USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN

     Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama harus mulai dari kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan kita atasi.
1. Bersikap tenang
    Tenang merupakan sikap mengontrol perasaan menjadi rileks. Pada saat seseorang merasa gelisah, sikap tenang dapat membantu menghilangkan atau mengurangi
kegelisahan dengan me rileks kan perasaan serta fikiran.
2.  Intropeksi diri
     Pada saat gelisah, intropeksi diri sangat diperlukan untuk membantu menghilangkanperasaan gelisah. Dengan adanya intropeksi diri seseorang akan mulai berfikir apa penyebab
kegelisahan nya dan bagaimana cara menyelesaikan permasalahan nya tanpa harus
merasa gelisah.
3.Berserah diri kepada Tuhan
    Kegelisahan terkadang membuat diri seseorang lupa akan ada nya Tuhan
yang selalu siap membantu . Apapun yang membuat kita gelisah, apabila kita
memasrahkan diri kepada tuhan kemungkinan tuhan akan memberikan jalan keluar
dari kegelisahan yang kita alami.
4.Bercerita kepada seseorang
   Apabila sedang mengalami kegelisahan, alangkah baik nya apabila seseorang dapat menceritakan permasalahan yangmembuatnya gelisah. Dengan adanya bercerita kepada seseorang, permasalahan yangsedang dialami bisa mendapatkankan pendapat ataupun saran. Jadi kemungkinan kegelisahan tidak akan bertambah dengan adanya pendapat atau saran yang diterima.
Contoh :
Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepadaNya, kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha kuasa, maha Pengasih, Maha penyanyang dan Maha Pengampun.


                                                                              


KETERASINGAN

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehinga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalamai hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
       Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Perilaku yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini akan merugikan harta, nama baik, martabat, harga diri orang lain. Karena itu orang yang berbuat dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu misalnya mencuri, mengganggu ister orang, menghina orang sombong.
Keterasingan dalam hal ini dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku, maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang lain lagi atau membuat gelisah orang lain, dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan itu. Kesadaran itu mungkin dapat terjadi apabila orang itu terasing yang membuat ia gelisah.
       Orang yang bersifat sombong angkuh, besar kepala, tidak menghormati orang lai selalu akan tersisih dari pergaulan masyarakat, karena perilaku semacam ini tidak disenangi dan dibenci oleh masyarakat. Orang lain akan merasa tersentuh nilai-nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan orang angkuh, sombong, dan tidak menghormati orang lain. Karena itu ia dibensi orang lain, sehingga membuat ia dalam keterasingan. Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri karena ketidak mampuan atau karena membuat kesalahan. Ketidak mampuan atau kesalahan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidak mampuan disi meliputi kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki ataupun ketidak mampun fisik. Kurang ilmu pengetahuan ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang dihadapi sekarang. Dengan demikian orang yang bersangkutan tidak dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena itu ia merasa gelisah, terasing.

                                                                            

KESEPIAN

Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernag mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Sebab-sebab terjadinya kesepian
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Frustasi dapat mengakibatkan kesepian dalam hal seperti itu orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan sebagainya, ia lebih senang hidup sendiri.
Bila kita perhatikan sepintas lalu keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama, namun ada hubungannya. Beda antara keduanya hanya terletak pada sebab akibat.

Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulan. Karena teman-teman menjauhi maka orang yang bersikap sombong itu hidup terasing, terpencil dari keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebaikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka itu lebih suka menyendiri karena menyendiri itu akibatnya kesepian.
  
                                                                            

KETIDAK PASTIAN

       Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikiran kacau.
Ketidak pastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. Lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidak pastian ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidak pastian ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidak pastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubungan ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
Penyebab terjadi nya ketidak pastian :
1. obsesi
2. phobia
3. kompulasi
4. hysteria
5. delusi
6. halusinasi
7. keadaan emosi


                                                               

USAHA-USAHA MENGATASI KETIDAK PASTIAN

    Berikut adalah empat langkah yang bisa kita lakukan untuk membuat ketidakpastian dapat dengan nyaman kita terima, atau bahkan bisa kita rubah menjadi hal yang menyenangkan.
1. Ketahuilah bahwa Anda tidak bisa mempertimbangkan semua pilihan.
Ketika terjadi ketidakpastian, pikiran kita mencoba untuk memprediksikan bagaimana hal-hal akan terjadi/berubah dan apa saja yang akan terjadi. Pikiran kita hanya dapat memilih dari pilihan yang dapat kita pikirkan/lihat pada saat itu. Kita tidak akan pernah bisa membuat pilihan secara menyeluruh.  Di tengah ketidakpastian kita hanya bisa melihat beberapa kemungkinan pilihan yang sangat terbatas. Di tengah ketidakpastian yang disebabkan kecemasan, visi kita beresiko untuk menyempit. Kita takut untuk berpikir besar dengan bayang-bayang resiko yang akan dihadapi.
Konsentrasi kita diambil alih oleh kecemasan sementara otak kita akan tertuju pada sumber daya untuk kelangsungan hidup, tanpa menyisakan energi kreatif untuk pemecahan masalah dan visi untuk masa depan. Ketahuilah apa yang sedang terjadi saat ini dan ingatkan diri sendiri bahwa ada pilihan yang tidak bisa Anda ketahui saat ini. Hanya karena Anda bisa memprediksikan bukan berarti hal itu yang pasti akan terjadi.
Mengakui bahwa ada banyak yang tidak Anda ketahui karena ketidaktahuan Anda dan mengakui bahwa beberapa dari ketidaktahuan tersebut secara tidak terduga bisa membuat Anda sangat-sangat senang. Toh ketidakpastian tidak selalu berujung dengan hal yang tidak menyenangkan bukan?! Dalam 5 , 10 , 20 tahun dari sekarang, Anda akan merasa bersyukur atas hal-hal yang bahkan tidak bisa dibayangkan pada saat Anda menjalani ketidakpastian.


2. Lawan keinginan untuk mengkonkretkan.
Biarkan pemikiran Anda seperti air. Biarkan mereka melayang masuk dan keluar dari otak Anda daripada membuat pemikiran Anda kaku atau tidak fleksibel.
Ketika kita ingin tahu apa yang akan terjadi, kita melakukan apa yang disebut mengkonkretkan pikiran. Kita sendiri yang membuat sesuatu yang belum terjadi seperti nyata dan solid. Akibatnya pemikiran Anda menjadi sulit digugurkan, walaupun pemikiran tersebut berbasis rasa takut dan belum tentu benar.
Daripada mengubah pikiran Anda menjadi kepanikan sekuat beton, biarkan mereka untuk melayang seolah-olah diatas air. Mendorong gerakan jiwa sehingga pikiran yang lebih baik dan positif akhirnya bisa mengapung masuk kedalam otak Anda.
3. Bersandar pada ketidakpastian.
“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi tapi saya yakin bisa mengatasinya.” lebih baik daripada, “Apa yang terjadi?!”
“Ketidakpastian memang menakutkan, tapi saya sudah pernah melaluinya.” jauh lebih baik daripada , “Ketidakpastian ini terasa seperti penyiksaan.”
Sekali lagi, ini tentang sedikit memperlambat agresifitas pikiran Anda. Melunakkan mereka, menyerap sedikit demi sedikit, dan akhirnya dapat menerima dan bersandar pada ketidakpastian.
Sama seperti menghadapi ketakutan saat akan berenang di lautan, tidak akan ada yang menyarankan kepada Anda untuk menyelam dengan kepala terlebih dahulu. Belum saatnya. Celupkan kaki dalam air dahulu dan rasakan peningkatan pemikiran bahwa Anda bisa “melakukan” untuk menghadapi ketakutan dan ketidakpastian berenang di lautan.
Sama seperti banyak kenyataan yang terjadi dalam hidup dimana sebuah permasalahan sangat menakutkan ketika dipikir tapi pada kenyataannya tidak, dan Anda bisa melaluinya.
4. Ingat kembali pengalaman ketidakpastian yang ternyata berakhir baik-baik saja/happy ending.
Cobalah untuk mengingat semua ketidakpastian di masa lalu Anda dan bagaimana akhirnya mereka menemukan jalan keluar. Kepastian adalah ilusi. Kepastian tidaklah nyata dan tidak memiliki hubungan dengan hal-hal yang akhirnya menjadi happy ending.
Mungkin sama halnya dengan ketakutan untuk hamil. Setelah melihat anak berlari kesana-kemari dan mengingat kembali pada perjuangan 9 bulan lamanya, yang mungkin pada saat tersebut merasa seperti dalam penyiksaan, ternyata setelah dua tahun berlalu kita berpikir hal tersebut sudah memang seharusnya dijalani.
Ada saat-saat ketidakpastian terjadi dalam hidup dan akan selalu ada. Kadang-kadang hal-hal terjadi dengan cara yang Anda inginkan, tapi kadang-kadang juga tidak. Terimalah ketidakpastian dengan lapang dada daripada mencoba untuk melawannya, ingat bahwa ada kemungkinan hasil yang luar biasa yang tidak dapat Anda prediksikan sekarang, dan dengan bersandar dalam ketidakpastian membantu membuat ketidakpastian tersebut jauh lebih mudah ditoleransi.
Setelah Anda dapat menguasai “toleransi” tersebut, mungkin Anda dapat mengambil lompatan untuk benar-benar menikmati kemungkinan yang terbuka lebar dari sebuah ketidakpastian. Tapi selalu ingat untuk melakukan hal terpenting terlebih dahulu.
 
CONTOH KASUS
Kegelisahan Dalam Menghadapi Kemiskinan

Amerika Serikat sebagainegara maju  pernah menghadapi masalah
kemiskinan, terutama pada masa resesi ekonomi tahun 1930-an. Bahkan, tahun
1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan terkaya di dunia.
Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan, Amerika Serikat juga telah
banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain. Namun, di balik keadaan itu
tercatat sebanyak 32 juta orang atau 1/6 dari jumlah penduduknya tergolong
miskin.
Bank Dunia (World Bank) mengidentifikasikan penyebab kemiskinan dari perspektif akses dari individu terhadap sejumlah aset yang penting dalam menunjang kehidupan, yakni aset dasar kehidupan (misalnya kesehatan dan ketrampilan/pengetahuan), aset
alam (misalnya tanah pertanian atau lahan olahan), aset fisik (misalnya modal,
sarana produksi dan infrastruktur), aset keuangan (misalnya kredit bank dan
pinjaman lainnya) dan aset sosial (misalnya jaminan sosial dan hak-hak
politik). Ketiadaan akses dari satu atau lebih dari aset-aset diatas adalah
penyebab seseorang jatuh terjerembab kedalam kemiskinan dan menyebabkan suatu
kegelisahan.
Dari perspektif lapangan kerja, gambaran umum solusi untuk mengatasi kegelisahan dalam menghadapi kemiskinan dengan membuka akses bagi individu pada seluruh sumber daya. Misalnya, dengan memberikan akses bagi individu miskin pada ketersediaan lahan olahan ditambah dengan skema pinjaman yang menarik dan ketersediaan infrastruktur yang diperlukan, akan memungkinkan individu miskin tersebut untuk meningkatkan produktifitasnya sehingga dalam waktu tertentu dapat diharapkan individu miskin tersebut akan sanggup memenuhi kebutuhannya yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidupanya.
Namun selain membuka akses yang ada diatas, masih diperlukan satu langkah penting
lainnya untuk menghadapi kegelisahan kemiskinan, dengan memberikan jaminan
sosial kepada individu tertentu yang berhadapan dengan segenap keterbatasan
misalnya orang-orang cacat dan lanjut usia


                                                           

MIND MAP








































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































                                                                 

STUDI PUSTAKA


                                                                                   9









0 komentar: