AGAMA DAN MASYARAKAT

23.08 0 Comments

BAB 9.  AGAMA DAN MASYARAKAT

AGAMA DAN MASYARAKAT
Kaitan  agamadengan  masyarakat banyak  dibuktikan olehpengetahuan agamayangmeliputipenulisansejarahdan figurnabidalammengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional tentangarti  danhakikat kehidupan, tentang Tuhan dan kesadaran  akan maut menimbulkan relegi, dan sila Ketuhanan YangMahaEsasampaipadapengalaman agamanyaparatasauf.
Membicarakan peranan  agamadalamkehidupan sosialmenyangkut dua hal yangsudahtentuhubungannyaerat,memilikiaspek-aspekyangterpelihara. Yaitupengaruhdaricita-citaagama danetikaagamadalamkehidupanindividu darikelassosialdangrupsosial,perseorangandankolektivitas,dan mencakup kebiasaandancarasemuaunsurasingagamadiwarnainya.Yanglainnya juga menyangkut organisasi danfungsidarilembagaagamasehingga  agamadan masyarakat ituberwujud kolektivitas ekspresi nilai-nilai kemanusiaan , yangmempunyai seperangkat artimencakup  perilaku  sebagaipegangan individu(wayoflife)dengankepercayaandan taatkepadaagamanya.Agama sebagaisuatusistemmencakupindividudan masyarakat,sepertiadanyaemosi keagamaan, keyakinan terhadap sifatfaham,  ritus,danupacara, serta  umat atau kesatuansosialyangterikatterhadapagamanya.Agamadanmasyarakat dapatpuladiwujudkandalamsistemsimbolyangmemantapkan  peranandan motivasimanusianya,kemudianterstrukturnyamengenaihukumdan ketentuan yangberlaku umum,seperti  banyaknya pendapat agamatentang kehidupan dunia  seperti masalah keluarga, bernegara, konsumsi, produksi, harilibur, prinsip waris,dansebagainya.

1.      FUNGSI AGAMA

Ada 3 aspek yang harus dipelajari dalam fungsi agama yaitu kebudayaan, sistem sosial , dan kepribadian. Ketiga aspek tersebut merupakan kompleksfenomena   sosial terpadu yang pengaruhnya dapat diamati dalam  perilakumanusia,  sehingga timbul pertanyaan, sejauh mana fungsi  lembaga  agama dalam  memelihara sistem,  apakah lembaga  agama  terhadap  kebudayaan sebagai  suatu  sistem, dan sejauh  manakah agama dalam mempertahankan keseimbangan pribadi melakukan   fungsinya.  Pertanyaan itu timbul sebab,  sejak dulu  sampai  saat ini,agama itumasih adadan mempunyai  fungsi, bahkan memerankan  sejumlah fungsi.
Fungsi  agama dalam pengukuhan  nilai-nilai,  bersumber   pada kerangka acuan yang bersifat  sakral, maka normanya pun dikukuhkan    dengan  sanksi­ sanksi  sakral. Dalam setiap  masyarakat  sanksi  sakral   mempunyai   kekuatan memaksa istimewa, karenaganjaran dan hukumannya bersifatduniawi dan supramanusiawi  dan ukhrowi.

Fungsi  agama  di bidang  sosial  adalah  fungsi  penentu,  di   mana agama menciptakan  suatu ikatan bersama,  baik di antara anggota-anggota    beberapa masyarakat   maupun  dalam  kewajiban-kewajiban  sosial yang  membantu mempersatukan mereka.

Fungsi  agama  sebagai  sosialisasi   individu  ialah individu,  pada saat dia tumbuh  menjadi  dewasa,  memerlukan  suatu  sistemnilai  sebagai  semacam tuntunan   umum  untuk  (mengarahkan)   aktivitasnya   dalam  masyarakat,   dan berfungsi  sebagai  tujuan  akhirpengembangan    kepribadiannya.  Orang  tua di mana  pun  tidak mengabaikan   upaya   "rnoralisasi"  anak-anaknya,  seperti pendidikan  agama  mengajarkan  bahwa   hidup  adalah  untuk  memperoleh keselamatan sebagai tujuan utamanya.  Oleh sebab itu, untuk mencapai  tujuan tersebut  harus  beribadat   dengan  kontinyu   dan teratur.membaca  kitab  suci dan berdoa  setiap hari, menghormati   dan mencintai  orang tua, bekerja  keras, hidup  secara  sederhana,   menahan   diri  dari   tingkah  laku  yang  tidak jujur, tidak  berbuat  yang  tidak  senonoh  dan  rnengacau,   tidaklah  berdansa,   tidak minum-rninurnan    keras,  dan  tidak  berjudi. Maka  perkembangan    sosialnya terarah  secara  pasti serta konsisten  dengan  suara hatinya.
C. Masyarakat-masyarakat industri sekular
Masyarakat  industri  bercirikan  dinamika  dan semakin  berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi   yang penting adalah penyesuaian-penyesuaian terhadapalamfisik,tetapiyangpentingadalahpenyesuaian-penyesuaiandalam hubungan-hubungan kemanusiaan sendiri.
Perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi  mempunyai konsekuensi  penting  bagi agama. Salah satu akibatnya  adalah  anggota masyarakat semakin terbiasa menggunakan  metode empiris berdasarkan penalaran danefisiensi dalammenanggapi masalah  kemanusiaan, sehingga lingkungan  yang bersifat  sekular  semakin  meluas,  sering kali dengan pengorbanan lingkungan yang  sakral. Watak masyarakat sekular, menurut Roland Robertson  (1984), tidak terlalu memberikan  tanggapan  langsung terhadapagama.Misalnyapemikiran agama,praktekagama,dankebiasaan­ kebiasaan  agama peranannya  sedikit.

2.      PELEMBAGAAN AGAMA
                                           
Agama    begitu  universal,   permanen  (langgeng),  dan  mengatur  dalam kehidupan,  sehingga  bila tidak  memahami  agama, akansukar memahami masyarakat. Halyang perlu dijawab dalam memahami  lembaga agama adalah, apa dan mengapa  agama ada, unsur-unsur  danbentuknya  serta  fungsi dan struktur  agama.










Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: