BERCOCOK TANAM DI KAMPUNG HALAMAN

06.11 0 Comments



BERCOCOK TANAM DI KAMPUNG HALAMAN

                Ini adalah pengalamanku bercocok tanam bermula dari iseng-iseng menjadi hobby. Kampung halaman Ibuku berada di Kuningan Jawa Barat disana banyak sawah yang berhamparan dan pemandangan yang begitu indah. Saya dan keluarga saya hampir setiap tahun kesana saat hari raya idul fitri. Tahun 2013 saya sekeluarga pulang kampung ke kampung Ibu saya , sesampainya disana ada banyak perbuahan dari sawah dan kebun disana. Ternyata sudah banyak orang yang bercocok tanam beda dengan tahun kemarin yang hanya mengurusi sawahnya saja.
                Saya sesampainya disana bingung dengan perubahan yang ada pada desa ini kemudian saya langsung bertanya kepada kakek
Saya      : “Kek ini mengapa orang semua pada bercocok tanam ?”
Kakek   : “Karena ini berbarengan dengan musim hujan makanya semua orang bercocok                          
                 tanam karena melihat peluang tersebut besar untuk perekonomian desa”
Saya     : “Emangnya akhir-akhir ini perekonomian desa ini lagi menurun kek?”
Kakek  :  “Iya nak, itu dikarenakan musim panas yang berkepanjangan dan itu menyebabkan
                 sawah-sawah pada kering dan gagal panen”
Saya     :  “Ohh jadi begitu makanya pada saat musim hujan ini para penduduk desa
                 memaksimalkannya dengan bercocok tanam agar meningkat perekonomian desa”
Kakek   : “Hehe iya begitulah nak , apakah kamu tertarik untuk bercocok tanam ?”
Saya      : “Hmm boleh kek , boleh dicoba kayanya bercocok tanam itu seru”
Kakek   : “Okeh besok ikut kake ke kebun untuk bercocok tanam”



           Keesokan harinya saya dan kakek pergi ke kebun untuk memulai bercocok tanamnya. Awalnya saya agak canggung dan bingung karena ini pertama kalinya bagi saya untuk bercocok tanam. Kebun kakek tidak begitu luas tapi cukup untuk berocok tanam. Pertama kita akan menanam tanaman cabe, kenapa tanaman cabe karena hasilnya nanti kita bisa jual dan melihat situasi harga pasar cabe sedang melambung tinggi. Pertama kita mengcangkul tanah tersebut supaya gembur dan subur tanahnya, lalu kakek mencontohkan cara mencangkul yang benar kemudain saya mulai mencobanya dan ternyata agak sulit tapi menantang dan patut dicoba.
           Setelah itu kami pun mulai mencoba untuk menanam bibit cabe tersebut dan jangan lupa diberi pupuk dan disirami air secukupnya. Lalu kami memulai lagi dengan menanam singkong dan kami memulai dengan langkah yang sama. Dan seterusnya saya dan kakek menanam berbagai macam tanaman yang bisa dijual nantinyaa itu kami lakukan sampai sore hari tidak terasa emang waktu begitu cepat. Dari awalnya saya hanya mencoba-coba menjadi suka denganbercocok tanam karena begitu mengasikkan dan sekalian bisa berwirausaha.

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: