PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
BAB 10. PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
1.
PERBEDAAN
PRASNGKAN DAN DISKRIMINASI
Sikap yang negatif terhadap sesuatu, disebut prasangka. Walaupun dapat kita
garis bawahi bahwa prasangka dapat juga dalam dalam pengertian positf. Tulisan ini lebih banyak membicarakan prasangka dalam dalam pengertian negatif.Tidak sedikit orang-orang yang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. Mengapa terjadi perbedaan cukup menyolok? Tampaknya kepribadian dan intelekgensia, juga faktor lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka.
Namun demikian belum
jelas benar ciri-ciri
kepribadian mana yang membuat seseorang mudah berprasangka. Sementara pendapat
menyebutkan bahwa orang yang berintelekgensi tinggi, lebih sukar
untuk bersikap berprasangka.Karena orang-orang macam inibersifat danbersikap kritis. Tetapi fakta-fakta dalam kehidupan sehari-harimenunjukkan bahwa mereka yang tergolong dalamjajaran kaum cendekiawan, juga para pemimpim dan negarawan juga bisa berprasangka.
Dalam kondisipersaingan untuk mencapai akumulasi materiil
tertentu, atau untuk meraih status sosial bagi suatu individu atau kelompok sosial tertentu, pada suatu lingkungan/wilayah
dimana norma-norma dan tatahukum dalam kondisi goyah, dapat merangsang munculnya prasangka dandiskriminasi dapat dibedakan dengan jelas.Prasangka bersumber dari suatu sikap. Oiskriminasi menunjuk kepadasuatu tindakan. Oalam pergaulan sehari-hari sikap berprasangka dan diskriminasi seolah-olah menyatu, tidak dapat dipisahkan.
1.1
SEBAB-SEBAB TIMBULNYA PRASANGKA DAN DISKRIMINASI
a)
Berlatar belakang sejarah.
b)
Dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio -kultural dan situasional.
c)
Bersumber dari faktor kepribadian
d) Berlatar belakang dari
perbedaan keyakinan, kepercayaan
dan agama
.
1.2
DAYAUPAYA UNTUK MENGURANGI ,MENGHILANGKAN PRASANGKA DAN DISKRIMINASI.
a)
Perbaikan kondisi sosial ekonomi
b)
Perluasan kesempatan belajar
c)
Sikap terbuka dan sikap lapang.
2.
ETNOSENTRISME
Setiapsukubangsaatauras
tertentuakanmemilikicirikhaskebudayaan, yangsekaligusmenjadikebanggaanmereka.Sukubangsa,ras tersebutdalam
kehidupan sehari-hari bertingkah laku sejalan
dengan norma-norma, nilai
nilaiyangterkandung dantersirat dalamkebudayaan tersebut.
Sukubangsa, ras
tersebutcenderung menganggap kebudayaan mereka sebagaisalahssesuatuyang prima,riil,logis,sesuaidengankodratalam dan
sebaginya.Segalayang berbedadengankebudayaanyangmerekamiliki, dipandang sebagai
sesuatu yang kurang baik, kurang estetis, bertentangan
dengankodratalamdansebagainya.
Hal-haltersebutdiatasdikenalsebagai NETNOSENTRISME, yaitusuatukecendrungan yangmenganggap
nilai-nilai dannorma-norma
kebudayaannya sendirisebagaisuatuyangprima,terbaik, mutlak,dan dipergunakannya
sebagaitolakukuruntukmenilaidan membedakannya dengankebudayaan lain.
Etnosentrisme
nampaknya merupakan gejala
sosialyanguniversal, dan sikap
yangdemikianbiasanyadilakukansecaratidaksadar.Dengandemikian etnosentrisme
merupakankecendrungan
taksadaruntukmenginterpretasikan
ataumenilaikelompoklaindengantolakukurkebudayaannya sendiri.Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku
berkomunikasi nampak canggung, tidak
luwes.Akibatnyaetnosentrisme penampilanyangetnosentrik, dapatmenjadi
penyebabutama kesalahpahamandalam berkomunikasi.Etnosentrismedapat
dianggapsebagaisikap dasarideologiChauvinismepernahdianutolehorang
orangJermanpadazamanNazi Hitler.Merekamerasadirinyasuperior,lebih
ungguldaribangsa-bangsa lain,danmemandang
bangsa-bangsa lainsebagai inferior, lebihrendah, nistadsb.
0 komentar: