PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME

23.13 0 Comments

BAB 10.  PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME
1.      PERBEDAAN PRASNGKAN DAN DISKRIMINASI

Sikap yang negatif terhadap  sesuatu,  disebut  prasangka. Walaupun  dapat kita garis bawahi bahwa prasangka  dapat juga dalam dalam pengertian  positf. Tulisan  ini lebih banyak membicarakan  prasangka  dalam dalam  pengertian negatif.Tidak sedikit orang-orang  yang mudah berprasangka, namun banyak juga  orang-orang  yang  lebih sukar untuk berprasangka. Mengapa   terjadi perbedaan  cukup menyolok?  Tampaknya kepribadian dan intelekgensia,   juga faktor  lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya prasangka.

Namun   demikian  belum  jelas benar  ciri-ciri  kepribadian mana  yang membuat  seseorang  mudah  berprasangka. Sementara  pendapat  menyebutkan bahwa   orang   yang  berintelekgensi  tinggi,  lebih  sukar   untuk   bersikap berprasangka.Karena orang-orang  macam inibersifat danbersikap kritis. Tetapi  fakta-fakta  dalam  kehidupan  sehari-harimenunjukkan  bahwa mereka yang tergolong  dalamjajaran kaum cendekiawan,  juga para pemimpim dan  negarawan  juga bisa  berprasangka.

Dalam kondisipersaingan untuk  mencapai akumulasi materiil  tertentu, atau untuk meraih status sosial  bagi suatu  individu atau kelompok   sosial tertentu, pada suatu lingkungan/wilayah    dimana norma-norma  dan  tatahukum dalam kondisi goyah, dapat merangsang  munculnya   prasangka dandiskriminasi dapat dibedakan dengan jelas.Prasangka    bersumber dari suatu sikap. Oiskriminasi menunjuk  kepadasuatu tindakan. Oalam pergaulan sehari-hari sikap berprasangka dan diskriminasi  seolah-olah  menyatu,  tidak dapat dipisahkan.


1.1    SEBAB-SEBAB TIMBULNYA PRASANGKA DAN DISKRIMINASI

a)      Berlatar belakang sejarah.
b)      Dilatarbelakangi  oleh perkembangan  sosio -kultural  dan situasional.
c)      Bersumber dari faktor kepribadian
d)     Berlatar belakang dari perbedaan  keyakinan,  kepercayaan  dan agama
.
1.2    DAYAUPAYA UNTUK MENGURANGI ,MENGHILANGKAN PRASANGKA DAN  DISKRIMINASI.

a)      Perbaikan kondisi sosial ekonomi
b)      Perluasan kesempatan belajar
c)      Sikap terbuka dan sikap lapang.
2.      ETNOSENTRISME

Setiapsukubangsaatauras tertentuakanmemilikicirikhaskebudayaan, yangsekaligusmenjadikebanggaanmereka.Sukubangsa,ras tersebutdalam kehidupan sehari-hari bertingkah laku sejalan  dengan norma-norma, nilai­ nilaiyangterkandung dantersirat dalamkebudayaan tersebut.
Sukubangsa, ras tersebutcenderung menganggap kebudayaan mereka sebagaisalahssesuatuyang prima,riil,logis,sesuaidengankodratalam dan sebaginya.Segalayang berbedadengankebudayaanyangmerekamiliki, dipandang sebagai sesuatu yang  kurang baik, kurang estetis, bertentangan dengankodratalamdansebagainya.  Hal-haltersebutdiatasdikenalsebagai NETNOSENTRISME, yaitusuatukecendrungan yangmenganggap  nilai-nilai dannorma-norma  kebudayaannya sendirisebagaisuatuyangprima,terbaik, mutlak,dan dipergunakannya  sebagaitolakukuruntukmenilaidan membedakannya dengankebudayaan lain.

Etnosentrisme nampaknya merupakan gejala  sosialyanguniversal, dan sikap yangdemikianbiasanyadilakukansecaratidaksadar.Dengandemikian etnosentrisme merupakankecendrungan  taksadaruntukmenginterpretasikan ataumenilaikelompoklaindengantolakukurkebudayaannya  sendiri.Sikap etnosentrisme dalam  tingkah laku  berkomunikasi nampak  canggung, tidak luwes.Akibatnyaetnosentrisme penampilanyangetnosentrik,  dapatmenjadi penyebabutama kesalahpahamandalam berkomunikasi.Etnosentrismedapat dianggapsebagaisikap dasarideologiChauvinismepernahdianutolehorang­ orangJermanpadazamanNazi Hitler.Merekamerasadirinyasuperior,lebih ungguldaribangsa-bangsa lain,danmemandang  bangsa-bangsa lainsebagai inferior, lebihrendah, nistadsb.

Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: