ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN

23.00 0 Comments

BAB. 8  ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
1.      ILMU PENGETAHUAN

Pengertianpengetahuansebagaiistilahfilsafattidaklah sederhana karena  bermacam-macam pandangan danteori  (epistemologi), di antaranyapandanganAristoteles,bahwa pengetahuanmerupakanpengetahuan yangdapatdiinderaidan dapatmerangsangbudi.Ilmu pengetahuan itu sendiri  mencakup  ilmu pengetahuan   alamdan ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan,  dan sebagai  apa yang disebut generic meliputi segala usaha penelitian dasar dan  terapanserta pengembangannya. Penelitian dasar bertujuan utama menambah pengetahuan ilmiah,sedangkan penelitianterapanadalahuntukmenerapkan secara praktis  pengetahuan ilmiah.    Pengembangan diartikan sebagia penggunaan sistematis dari pengetahuanyang  diperoleh penelitian untuk keperluan produksi bahan-bahan, cipta  rencana  sistem  metode  atau  proses yang  berguna, tetapi yang  tidak  mencakup  produksi atau  engineeringnya (Bachtiar Rifai, 1975).

2.      TEKNOLOGI

Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalammasyarakat sebagaihal  impersonaldanmemilikiotonomimengubahsetiapbidangkehidupanmanusia menjadilingkupteknis.JacquesElluldalamtulisannyaberjudul"TheTech­ nologicalSociety"(1964)tidakmengatakanteknologitetapiteknik,meskipun artiataumaksudnyasarna.MenurutEllulistilahteknikdigunakantidakhanya untukmesin,teknologiatauproseduruntukmemperolehhasilnya,melainkan totalitasmotodeyangdicapaisecararasionaldanmempunyaiefisiensi(untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiapbidang akti.vitasmanusia. Batasaninibukanbentukteoritis,melainkanperolehandariaktivitasmasing­ masingdanob=ervasifaktadari apayangdisebut manusia modernd&ugan perlengkapan tekniknya. Jadi teknik menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cars untuk memperoleh hasil yang sudah distandardisasi  dan diperhitungkan sebelumnya.
Teknologi yang berkembang  dengan  pesat, meliputi berbagai bidang kehidupan  manusia. Masa sekarang  nampaknya   sulit memisahkan   kehidupan manusia dengan teknologi,  bahkan sudah merupakan  kebutuhan  manusia.Awal perkembangan    teknik  yang  sebelumnya   merupakan   bagian  dari  ilmu  atau bergantung    dari  ilmu,  sekarang   ilmu  dapat  pula  bergantung    dari   teknik. Contohnya   dengan  berkembang   pesatnya  teknologi    komputer  dan teknologi satelit ruang angkasa,  maka diperoleh  pengetahuan  baru dari hasil kerja kedua produk teknologi tersebut





3.      ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
Ilmu pengetahuandanteknologiseringdikaitkandengannilaiataumoral. Halini besarperhatiannyatatkaladirasakandampaknyamelaluikebijaksanaan pembangunan,yang padahakikatnyaadalahpenerapanilmu pengetahuandan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi seringkurang memperhatikan masalah  nilai,moralatausegi-segimanusiawinya. Keadaan demikiantidakluputdarifalsafahpembangunannyaitu sendiri,dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif  ekonomi yang kuat,denganorientasinilai yangmenyangkutsegi-segikemanusiaanyang terkadang harusdibayar lebihmahal.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai paradigma   etika (Jujun S.Suriasumantri,1984).Ilmudipandang sebagai proses karena ilmu merupakanhasil darikegiatan sosial, yang berusaha memahami alam, manusia dan perilakunya baik secara  individu atau kelompok.
Istilahilmu diatas, berbeda  dengan  istilah pengetahuan. Ilmu adalah diperoleh melalui kegiatan metode ilmiah atauepistemologi.  Jadi, epistemologi merupakan  pembahasan bagaimana mendapatkan pengetahuan.Epistemologi ilmu terjamin dalam kegiatan metode ilmiah. 
Kaitan ilmu dan teknologi dengan nilai atau moral, berasaldari ekses penerapanilmu dan teknologi    sendiri. Dalam  hal ini sikap ilmuwan  dibagi menjadi dua golongan   :

1)   Golongan   yang  menyatakan   ilmu  dan teknologi   adalah  bersifat   netral terhadap  nilai-nilai  baik secara ontologis  maupun  secara aksiologis,    soal penggunaannya    terserah kepada siilmuwan  itusendiri, apakah digunakan untuk  tujuan  baik  atau  tujuan  buruk.  Golongan  ini berasumsi  bahwa kebenaran itu  dijunjung  tinggi sebagai nilai, sehingga  nilai-nilai kemanusiaan lainnya dikorbankan   demi teknologi.

2)   Golongan  yang menyatakan    bahwa ilmu dan teknologi  itubersifat  netral hanya     dalam  batas-batas   metafisik keilmuwan, sedangkan  dalam penggunaan dan penelitiannya   harus berlandaskan  pada asas-asas  moral ataunilai-nilai.  golongan  iniberasumsi  bahwa ilmuwan  telah mengetahui ekses-ekses yang terjadi  apabila  ilmu dan teknologi  disalahgunakan.
Dampak  dari  perkembangan pesat ilmu dan teknologi  lebih banyakdirasakan  dinegara-negara  dunia ketiga (berkembang),  dirasakan  ilmu dan teknologi    menguasai   manusia, kebudayaan  dan alam sendiri.





Unknown

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: